setan di ramadhan Marhaban ya Ramadhan

Ramadhan adalah salah satu bulan yang disucikan oleh semua umat yang memeluk agama Islam. Di bulan Ramadhan orang berbondong-bondong menuju masjid untuk meramaikan masjid dengan melakukan ibadah. Ibadah yang biasa dilakukan pada saat bulan Ramadhan ialah Shalat Tarawih. Pada bulan Ramadhan antusias masyarakat untuk beribadah menjadi lebih aktif daripada hari-hari biasa. Tetapi ada hal yang menurut saya aneh, dengan semangat masyarakat untuk beribadah di bulan suci ini. Keanehan-keanehan yang saya temui di antaranya, pada saat malam pertama puasa semangat masyarakat untuk beribadah cenderung tinggi bisa dibilang (lagi semangat-semangatnya). Hingga hari ke-2, 3, 4, 5, 6, semangat orang untuk beribadah masih tinggi. Bahkan di hari pertama shalat tarawih kadang masjid atau mushollanya sampai tidak muat sampai halaman mushalla dipakai untuk shalat tarawih. dan ketika sudah menginjak hari ke- 7, 8, 9 sampai hari ke 25 semangat orang-orang mulai menurun. Bahkan jamaah shalat tarawih hanya ada 3 shaf saja. Saya percaya bahwa pada bulan Ramadhan semua Jin, Setan, Iblis dan mahluk pengganggu lainnya semuanya dikunci atau dikrangkeng dalam bahasa Jawa. Tetapi saya juga percaya bahwa masih banyak Setan, Iblis, Jin dan lainnya yang masih bebas berkeliaran. Tetapi Jin, Setan, Iblis yang satu ini berbeda dengan setan-setan pada umumnya.

Setan-setan yang masih berkeliaran bisa berupa manusia yang tergoda oleh hawa nafsunya sendiri. Sehingga mereka menjadi pengganti peran Jin, Setan, Iblis dan lainnya pada saat bulan Ramadhan. Apakah ada cara untuk mengindarkan diri agar tidak menjadi pengganti Jin dan teman-temannya selama Ramadhan? Tentu sangat banyak cara untuk menghindarinya diantaranya adalah memperbanyak amalan-amalan ibadah seperti tadarus, shalat tarawih di malam hari, memperbanyak istigfar, berbagi kepada orang lain dan yang paling penting adalah puasa. Jika kita pada saat Ramadhan selalu melaksanakan puasa, tetapi apakah kita sudah tau apa itu puasa? Puasa dalam bahasa diartikan menahan. Dalam hal ini menahan diartikan menahan dari hal-hal yang masuk kedalam mulut baik berupa makanan maupun minuman. Tetapi apakah hanya menahan dari makan dan minum? Tentu saja tidak, selain menahan rasa lapar dan haus, orang yang sedang berpuasa juga diwajibkan untuk menahan dari semua perbuatan-perbuatan madharat di antaranya seperti (membicarakan orang lain dalam sisi negatif, berfikiran kotor, mengadu domba seseorang dan lain-lain). Jika puasa diartikan sebatas menahan rasa lapar dan haus anak kecilpun bisa melakukannya. Kembali ke soal shalat tarawih disini saya memahami bahwa semangat seseorang dalam shalat tarawih hanya 6 hari pertama dan 5 hari terahir. Andai saja semangat seseorang untuk beribadah istiqomah disepanjang bulan Ramadhan mungkin Ramadhan ini akan menjadi lebih istimewa dari tahun-taahun sebelumnya. Saya sangat bahagia bisa berjumpa dengan bulan suci pada tahun ini. Semoga semangat saya tidak kalah dengan hawa nafsu, dan bisa menjalani Ramadan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.